Große Auswahl an günstigen Büchern
Schnelle Lieferung per Post und DHL

Amaya Sang Buddha

Über Amaya Sang Buddha

Kisah ini menggambarkan aliran yang sederhana namun kompleks dalam hubungan ibu-dan-anak perempuan, di mana anak perempuan bahkan dapat membunuh ayahnya sendiri untuk mengembalikan kehormatan ibunya. Karakter utama dalam cerita ini adalah Amaya, seorang pengacara; putrinya Supriya (Poornima), seorang neurolog; dan ayahnya, Karan, seorang peneliti medis. Pencarian Amaya untuk menemukan putrinya yang diculik oleh ayahnya, pencarian psikis Supriya untuk menemukan ibunya yang dipisahkan sejak lahir, dan kehidupan ganda Karan membentuk tema cerita ini. Cerita ini menggambarkan keinginan Amaya untuk bertemu dengan putrinya dan kesadaran Supriya bahwa ayahnya telah mengkhianati ibunya. Semuanya dimulai dari panggilan telepon yang tak terduga. Amaya dan Supriya terus berkomunikasi; setiap hari membawa pengungkapan baru. Amaya berkembang melalui Vipassana, menemukan ranah dan makna baru dalam hidup, mengatasi rasa sakit, kesedihan, kecemasan, dan dukacita. Ini menciptakan pemisahan dengan pencerahan. Setelah dua puluh empat tahun berpisah, Amaya menemukan kembali Supriya di penjara. Polisi mengklaim bahwa Supriya membunuh ayahnya meskipun ia sangat mencintainya. Pembunuhan itu dilakukan untuk menebus kejahatan ayahnya terhadap ibunya. Setiap tanda cinta membawa jejak balas dendam yang tak terpisahkan dan tak terduga; tidak ada hubungan yang ada tanpa kekerasan. Kita membunuh orang yang paling kita cintai.

Mehr anzeigen
  • Sprache:
  • Unbekannt
  • ISBN:
  • 9789358460247
  • Einband:
  • Taschenbuch
  • Seitenzahl:
  • 238
  • Veröffentlicht:
  • 19 August 2023
  • Abmessungen:
  • 152x14x229 mm.
  • Gewicht:
  • 393 g.
  Versandkostenfrei
  Versandfertig in 1-2 Wochen.

Beschreibung von Amaya Sang Buddha

Kisah ini menggambarkan aliran yang sederhana namun kompleks dalam
hubungan ibu-dan-anak perempuan, di mana anak perempuan bahkan dapat
membunuh ayahnya sendiri untuk mengembalikan kehormatan ibunya.
Karakter utama dalam cerita ini adalah Amaya, seorang pengacara; putrinya
Supriya (Poornima), seorang neurolog; dan ayahnya, Karan, seorang peneliti
medis. Pencarian Amaya untuk menemukan putrinya yang diculik oleh
ayahnya, pencarian psikis Supriya untuk menemukan ibunya yang dipisahkan
sejak lahir, dan kehidupan ganda Karan membentuk tema cerita ini. Cerita
ini menggambarkan keinginan Amaya untuk bertemu dengan putrinya dan
kesadaran Supriya bahwa ayahnya telah mengkhianati ibunya. Semuanya
dimulai dari panggilan telepon yang tak terduga. Amaya dan Supriya terus
berkomunikasi; setiap hari membawa pengungkapan baru.
Amaya berkembang melalui Vipassana, menemukan ranah dan makna baru
dalam hidup, mengatasi rasa sakit, kesedihan, kecemasan, dan dukacita. Ini
menciptakan pemisahan dengan pencerahan.
Setelah dua puluh empat tahun berpisah, Amaya menemukan kembali Supriya
di penjara. Polisi mengklaim bahwa Supriya membunuh ayahnya meskipun ia
sangat mencintainya. Pembunuhan itu dilakukan untuk menebus kejahatan
ayahnya terhadap ibunya. Setiap tanda cinta membawa jejak balas dendam
yang tak terpisahkan dan tak terduga; tidak ada hubungan yang ada tanpa
kekerasan. Kita membunuh orang yang paling kita cintai.

Kund*innenbewertungen von Amaya Sang Buddha



Ähnliche Bücher finden
Das Buch Amaya Sang Buddha ist in den folgenden Kategorien erhältlich:

Willkommen bei den Tales Buchfreunden und -freundinnen

Jetzt zum Newsletter anmelden und tolle Angebote und Anregungen für Ihre nächste Lektüre erhalten.